Load more

Menggunakan Buku Saku Kecakapan Keterampilan Fungsional untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Siswa di MTsN Munjungan Trenggalek

By: Wiratno
Abstrak

Pembelajaran bahasa Inggris di MTsN Munjungan belum mencapai tujuan kompetensi komunikatif  karena para siswanya kurang mendapat kesempatan menggunakan bahasa itu. Faktanya kemampuan berbicara bahasa Inggris para siswa sangat rendah. Mereka sangat cemas dan tidak percaya diri ketika berbicara bahasa Inggris. Hampir semua siswa bahkan hampir tidak pernah berbahasa Inggris walaupun saat pelajaran di kelasnya adalah bahasa Inggris.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana buku saku kecakapan keterampilan fungsional dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa MTsN Munjungan Trenggalek. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif karena peneliti dibantu oleh teman sejawatnya yang juga guru bahasa Inggris.  Penelitian ini diaplikasikan pada satu kelas yang terdiri dari tiga puluh lima anak yang seluruhnya menjadi subjek penelitian.

Model penerapan buku saku kecakapan keterampilan fungsional yang tepat terdiri dari dua sesi utama. Pertama, pembelajaran di kelas yang mencakup tiga fase: (1) Fase pemanasan, guru mengaktifkan pikiran/ingatan siswa agar terpusat pada topik yang akan dipelajari; (2) Kegiatan inti mencakup dua tahap: (a) tahap pemahaman, and (b) percakapan terbimbing; (3) Fase penutup, guru memberikan penguatan terhadap kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Kedua, kegiatan percakapan independen yang mencakup tahapan-tahapan berikut. (1) Siswa mencari pasangan dan mempersiapkan percakapannya sendiri. (2) Mereka menemui guru untuk mendemonstrasikan percakapannya. (3) Mereka meminta guru menandatangani buku sakunya. (4) Mereka meminta orang tua/wali muridnya untuk menandatangani buku sakunya.
Temuan-temuan penelitian ini mengungkap bahwa penerapan buku saku kecakapan keterampilan fungsional dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris. Peningkatan kemampuan siswa dapat dilihat pada peningkatan prosentase respon positif siswa selama dua putaran proses penelitian.Rata-rata, prosentase respon positif hasil observasi meningkat dari 65.7%  di putaran pertama menjadi 80.7% di putaran kedua; hasil kuesioner close-ended meningkat dari 70.0% menjadi 84.3%; hasil kuesioner open-ended meningkat dari 71.7% menjadi 84.3%; dan hasil wawancara meningkat dari 73.3% menjadi 90.0%. Prosentase respon positif hasil observasi tersebut lebih besar dari kriteria keberhasilan 65%, sedangkan prosentase respon positif hasil kuesioner dan wawancara lebih besar dari kriteria keberhasilan 75%.
Berdasarkan temuan-temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan buku saku kecakapan keterampilan fungsional dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Oleh karena itu, para guru bahasa Inggris di sekolah tersebut disarankan menerapakan strategi tersebut dalam pembelajarannya karena ini sangat praktis dan bermanfaat. Yang terakhir, para peneliti disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap strategi ini dengan konteks dan tingkat kelas yang berbeda.

Kata kunci: buku saku, keterampilan fungsional, kemampuan berbicara