Load more

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa di Madrasah Aliyah Sunan Drajat Sugio-Lamongan melalui Teknik Bermain Peran

Abstrak
 
Berdasarkan penelitian pendahuluan, peneliti menemukan beberapa masalah terkait dengan aktivitas pembelajaran bahasa Inggris di Madrasah Aliyah Sunan Drajat Sugio-Lamongan. Masalah-masalah tersebut adalah rendahnya kemampuan berbicara siswa, rendahnya motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris, dan penggunaan teknik yang monoton dan tidak tepat oleh guru. Oleh karena itu, peneliti sangat termotivasi untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara menerapkan teknik bermain peran dalam pengajaran ketrampilan berbicara.
Penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan bagaimana teknik bermain peran meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas 11 Madrasah Aliyah Sunan Drajat Sugio-Lamongan. Rancangan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus secara kolaboratif dimana peneliti dibantu oleh guru kolaborator didalam melakukan penelitian. Penelitian dilakukan di dalam satu kelas yang terdiri dari 24 siswa yang secara keseluruhan dijadikan subyek penelitian. Prosedur pelaksanaan penelitian ini terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, penerapan, pengamatan (pengambilan data), dan refleksi. Untuk memperoleh data penelitian, peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian, yaitu lembar observasi, catatan lapangan, dan angket.
Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketrampilan berbicara siswa meningkat secara signifikan dari satu siklus ke siklus berikutnya. Ini bisa dilihat dari hasil di tiap siklus. Kemampuan berbicara siswa meningkat dari 41.7% siswa yang mampu mencapai paling tidak tingkat baik (good) di siklus pertama menjadi 66.7% siswa di siklus kedua. Rasa percaya diri siswa juga meningkat dari 37.5% siswa di siklus pertama menjadi 62.5% siswa di siklus kedua.
Prosedur teknik bermain peran yang diterapkan oleh peneliti dalam penelitian ini terdiri dari 7 langkah pokok, yaitu: menentukan materi pembelajaran, mengatur kelompok siswa, memberikan teks situasi dan dialog yang harus dimainkan, mengajari teks dialog yang telah diberikan, menyuruh siswa praktek bermain peran dengan teman kelompoknya sesuai dialog yang telah diberikan, menyuruh siswa memodifikasi situasi dan dialog yang telah dimainkan bersama kelompoknya masing-masing, dan menyuruh siswa menampilkan dialog yang telah mereka buat atau modifikasi sendiri di depan kelas bersama anggota kelompoknya masing-masing.
Berdasarkan efektifitas dari penerapan teknik bermain peran dalam pengajaran berbicara, maka bagi guru bahasa Inggris yang siswanya memiliki masalah kelas, karakter, dan situasi yang sama dengan Madrasah Aliyah Sunan Drajat Sugio-Lamongan, disarankan bahwa teknik bermain peran ini bisa digunakan sebagai teknik alternativ untuk mengajarkan kemampuan berbicara bahasa Inggris di tingkat SMA/MA.

Kata kunci: teknik bermain peran, kemampuan berbicara