By: Era Susanti
Abstrak
Menulis merupakan keterampilan yang paling sulit bagi siswa di MTs
Negeri Lubuk Basung 1 Sumatra Barat. Hal ini dapat dilihat dari skor yang tidak
memuaskan dan beberapa masalah yang dihadapi siswa ketika menulis. Menulis
menempati skor terendah dibandingkan tiga kemampuan bahasa lainnya. Selain itu,
siswa mengalami kesulitan untuk mendapatkan ide. Mereka tidak dapat menulis
dengan lancar karena mereka tidak tahu apa yang akan ditulis dan mereka mandek
ketika sedang menulis. Selain itu, mereka juga mendapatkan kesulitan bagaimana
membuat kalimat. Hasilnya, siswa tidak memiliki motivasi untuk menulis dan
menjadikan menulis sebagai kegiatan yang sulit dan membosankan bagi mereka.
Berkenaan dengan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menguraikan
bagaimana gambar berseri digunakan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam
menulis teks recount di MTs Negeri Lubuk Basung 1 Sumatera Barat.
Desain penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas kolaborasi dimana peneliti dan guru kolaborasi
bekerja sama dalam melaksanakan penelitian. Prosedur penelitian terdiri dari
empat tahapan utama, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi
pelaksanaan, dan refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah tes menulis, format observasi, catatan lapangan, dan
wawancara. Subyek penelitian ini adalah 31siswa MTs Negeri Lubuk Basung 1 Sumatera
Barat kelas VIII.4 tahun pelajaran 2008/2009.
Penelitian ini menemukan prosedur yang cocok dalam penggunaan
gambar berseri dalam mengajar menulis teks recount sebagai berikut: (1)
membagi siswa dalam kelompok-kelompok, (2) meminta siswa menyusun gambar acak
menjadi gambar berseri (3) meminta siswa mencari kosakata dan
informasi-informasi dari gambar,(4) meminta siswa menentukan outline
masing-masing gambar, (5) memberikan model teks recount
kepada siswa, (6) meminta siswa mengidentifikasi kata kerja yang digunakan di
dalam teks, (7) meminta siswa mengidentifikasi kata sambung yang digunakan
dalam teks,(8) meminta siswa mendiskusikan bagian-bagian teks, (9)
mendiskusikan isi teks dengan memberikan beberapa pertanyaan, (10) menyuruh
siswa mengidentifikasi penggunaan huruf kapital dan tanda baca dalam teks
model, (11) meminta siswa menyusun kalimat acak menjadi teks recount
yang baik berdasarkan gambar berseri,(12) menyuruh siswa memasang kartu-kartu
yang bertuliskan kata hubung untuk menghubungkan gambar-gambar, (13) meminta
siswa menulis teks recount secara individu berdasarkan gambar berseri,
(14) meminta siswa membaca kembali draf dan mengoreksinya, (15) meminta siswa
membaca nyaring hasil tulisan siswa di depan kelas, dan (16) meminta siswa
merespon karangan yang dibacakan oleh temanya. Setelah dites, skor rata-rata
pada siklus ini naik menjadi 66.0 dimana 73.3% siswa memperoleh skor 65 keatas.
Di samping peningkatan skor karangan siswa, temuan penelitian ini
juga menunjukkan bahwa siswa aktif dan antusias dalam kegiatan belajar. Menulis
menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menarik bagi mereka. Penerapan
penggunaan gambar berseri dalam mengajar menulis teks recount juga
mendapat tanggapan positif dari siswa.
Dari temuan penelitian, disarankan
kepada guru-guru bahasa Inggris yang menerapkan strategi ini untuk memberikan
instruksi yang jelas kepada siswa, mengatur waktu seefektif mungkin, memberikan
kontrol dan bimbingan dalam kerja kelompok, dan memilih topik dan gambar
berseri yang dekat dengan kehidupan siswa. Bagi peneliti lain, disarankan untuk
melakukan penelitian selanjutnya tentang penggunaan gambar berseri dalam
pengajaran bahasa Inggris yang berfokus pada peningkatan penguasaan tata bahasa
siswa.
Kata kunci: kemampuan menulis, gambar berseri, teks recount