Abstrak
Membaca sebagai salah satu ketrampilan dasar bahasa yang harus
dikuasai dipembelajaran bahasa. Biasanya diajarkan bersama dengan tiga
ketrampilan bahasa lain. Sebagai salah satu ketrampilan bahasa, membaca
mendapat perhatian lebih dari keterampilan bahasa lainnya. Ada prioritas utama. Bagaimanapun, banyak
siswa tidak mempunyai cukup ketrampilan dalam membaca dan prestasi membaca
mereka rendah.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dan bertujuan
meningkatkan kemampuan pemahaman membaca siswa kelas sebelas pada teks narasi
di MAN Kandangan melalui DRTA (Directed Reading Thinking Activity). Strategi
ini dipilih karena membantu mengembangkan kemampuan membaca kritis and
mendorong membaca aktif. Selain itu, strategi ini telah terbukti, melalui
banyak penelitian, telah mampu meningkatkan prestasi pemahaman membaca dan
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Subjek penelitian ini adalah tiga puluh siswa kelas tiga MAN
Kandangan pada tahun akademik 2008/2009. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua
siklus dengan mengacu pada prosedur penelitian tindakan yaitu, planning,
implementing, observing, dan reflecting. Masing-masing siklus dalam penelitian
terdiri dari dua pertemuan untuk penerapan strategi dan satu pertemuan untuk
tes. Data penelitian ini dikumpulkan melalui beberapa instrument berikut;
lembar observasi, lembar catatan, kuestioner, dan tes membaca pemahaman.
Hasil penelitian ini
menunjukkan model yang tepat dari DRTA strategi dalam pengajaran membaca di MAN
Kandangan terdiri dari langkah langkah berikut: ditahap membaca awal; (1)
mengelompokkan siswa, (2) menjelaskan tujuan pelajaran, (3) mengiring siswa
pada topic dengan memberi beberapa pertanyaan dan menunjukkan gambar, (4)
meminta siswa memprediksi topic bacaan dari gambar dan judul yang diberikan,
(5) mengenalkan kosakata baru. Ditahap membaca diam terpadu; (1) memberikan
pertanyaan, (2) meminta siswa memprediksi bacaan kemudian menulisnya dalam
lembaran, (3) meminta siswa berbagi dengan kelompok. Dalam hal ini, beberapa
prediksi siswa ditulis di papan tulis, (4) menugaskan salah satu siswa untuk
membaca keras diikuti oleh semua siswa membaca secara diam, (5) meminta untuk
mencatat informasi, (6) meminta siswa berdiskusi dengan kelompok. Di tahap
membaca akhir; (1) menugaskan untuk memeriksa dan membuktikan prediksi mereka,
(2) meminta menemukan bukti untuk mendukung prediksi, (3) berdiskusi prediksi
murid, (4) meminta siswa mengerjakan tugas, (5) mendiskusikan jawaban siswa.
Lebih lanjut, hasil penelitian ini menjelaskan bahwa strategi DRTA
meningkatkan pemahaman membaca siswa. Peningkatan ini dapat dilihat dari
bertambahnya skor pemahaman membaca siswa yang dapat mencapai nilai target (75
pada rentang 0 sampai 100), yaitu pada tes awal, hanya ada 8 siswa atau 24%
dari 33 siswa yang dapat mencapai nilai target. Pada siklus pertama, ada 17
siswa atau 48% dari 33 siswa yang dapat mencapai nilai target. Pada siklus
kedua, ada 22 siswa atau 67% out of 33 siswa yang dapat mencapai nilai target.
Selain itu, penemuan ini menjelaskan bahwa strategi DRTA sukses meningkatkan
murid aktif terlibat dikelas.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa strategi
DRTA tidak hanya sukses dalam meningkatkan pemahaman membaca siswa tetapi juga
dapat meningkatkan keterlibatan siswa pada proses pembelajara. Oleh sebab itu,
beberapa saran dibuat. Pertama, guru-guru bahasa Inggris dapat menerapkan
strategi DRTA dalam pembelajaran membaca. Mereka harus mengunakan teks bacaan
yang belum dibaca oleh siswa dan mereka juga harus positif, suportif, and
memberi semangat. Kedua, peneliti-peneliti selanjutnya disarankan mereka
melakukan penelitian yang sama mengunakan strategi DRTA pada ketrampilan bahasa
lainnya dan pada jenis teks yang lain seperti expository, report, dan recount.
Kata kunci: strategy directed reading
thinking activity, pemahaman membaca