By: Mohammad Faizal Mubarok
Abstrak
Sebagai bagian dari tahapan-tahapan dalam writing process, feedback
sangat
penting dalam membantu siswa untuk memperbaiki tulisannya. Mereka pada umumnya menginginkan teksnya dibaca oleh
guru mereka untuk melihat bagaimana respon guru terhadap pekerjaan mereka, dan
berharap bahwa mereka bisa belajar dari respon tersebut untuk memperbaiki
drafnya.
Namun demikian, berdasarkan penelitian awal di kelas saya, kelas
tiga Madrasah Aliyah Tarbiyatul Wathon Gresik, dan pengalaman saya menjadi guru
bahasa Inggris di sekolah tersebut, saya menemukan bahwa kebanyakan siswa tidak
mampu memperbaiki draft pertama mereka khususnya draf dalam bentuk teks narrative setelah mendapatkan feedback dari saya, guru mereka.
Kemungkinan penyebab dari permasalahan siswa tersebut terletak pada feedback yang tidak efektif yang
diberikan oleh saya.
Sebagai jawaban atas permasalahan tersebut, peer feedback dalam bentuk revising
checklists diajukan sebagai solusinya.
Hal yang menonjol dari strategi ini
adalah bahwa peer feedback memberi
siswa cara bagaimana memperbaiki draft awal mereka. Karena alasan itulah,
penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kemampuan siswa kelas tiga Madrasah
Aliyah Tarbiyatul Wathon Gresik dalam menulis teks narrative melalui pengimplementasian peer feedback.
Untuk mencapai tujuan
tersebut, penelitian tindakan kelas model kolaborasi dengan empat tahapan,
yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, diimplementasikan
dalam penelitian ini. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini dilakukan dalam dua
siklus saja karena pada siklus kedua kriteria kesuksesan dalam penelitian ini
telah tercapai. Setiap siklus dari penelitian ini terdiri dari tiga pertemuan.
Berkenaan dengan subjek penelitian, subjek penelitian ini adalah siswa kelas
tiga Madrasah Aliyah Tarbiyatul Wathon Gresik tahun ajaran 2008/2009.
Data dari penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan
instrumen-instrumen sebagai berikut: lembar
pengamatan checklists, catatan
lapangan, angket, wawancara dan hasil pekerjaan siswa. Data yang diambil dari
catatan lapangan dan wawancara dianalisa secara kualitatif dan dideskripsikan
secara jelas. Sementara itu, data yang diambil melalui lembar pengamatan checklists, angket dan hasil pekerjaan
tulis siswa dianalisis serta dipresentasikan secara kuantitatif dan diskipsi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan peer feedback dalam pengajaran menulis
dapat memperbaiki kemampuan menulis siswa serta sukses mendorong mereka untuk
berpartisipasi secara aktif dan antusias dalam proses belajar mengajar menulis.
Kemajuan penulisan narrative siswa terpotret dari hasil
nilai menulis mereka. Hasil tulisan mereka telah mencapai kriteria kesuksesan
yang berarti bahwa ada 26 siswa atau 82% siswa mendapatkan nilai yang sama atau
lebih dari 60. Berkenaan dengan partisipasi siswa dalam proses belajar
mengajar, keterlibatan, ketertarikan dan keantusiasan siswa dalam seluruh
kegiatan proses belajar mengajar sangat bagus, atau 87% siswa secara aktif
berpartisipasi dalam aktivitas proses belajar mengajar. Hal ini berarti bahwa
kriteria ketuntasan yang berkaitan dengan partisipasi siswa dalam proses
belajar mengajar telah tercapai.
Penerapan peer feedback dalam penelitian ini
mengikuti prosedur sebagai berikut: (1) menentukan siswa dalam kelompok yang
terdiri dari 4 siswa, (2) meminta siswa secara berkelompok untuk menyusun
paragraf acak ke dalam susunan yang tepat, (3) meminta siswa untuk ambil bagian
dalam diskusi antara siswa dan guru berkenaan dengan susunan yang tepat dari
paragraf acak tersebut, (4) menyuruh siswa untuk menulis topik dalam waktu 1-5
menit, (5) menyuruh siswa untuk menulis rencana awal penulisan, (6) meminta
siswa untuk menulis draf awal mereka, (7) mendiskusikan makna masing-masing
item dari revising checklists, (8)
memerintahkan siswa untuk membaca dan memberikan feedback pada contoh draf dengan menggunakan lembar revising checklists, (9) meminta siswa
untuk mendiskusikan contoh draf tersebut dalam kelompok, (10) menyuruh siswa
untuk berdiskusi berkaitan dengan feedback
siswa terhadap draf pilihan dalam bentuk diskusi kelas, (11) menyuruh mereka
membaca dan memberi feedback terhadap
draf teman sejawat mereka, (12) meminta mereka untuk saling mendiskusikan draf
mereka masing-masing dengan memberikan komentar dan saran-saran terhadap draf
teman mereka dengan cara menjelaskan checklists
mereka, (13) meminta mereka untuk merivisi dan memperbaiki draf mereka
berdasarkan feedback teman mereka,
(14) memerintahkan mereka untuk menulis draf mereka sebagai draf akhir.
Mengacu pada kekuatan
penerapan peer feedback dalam
penelitian ini, disarankan kepada guru-guru bahasa Inggris yang mempunyai
masalah pengajaran yang sama untuk menerapkan strategi ini sebagai solusi
alternatif dalam pengajaran menulis. Namun demikian, dalam
pengimplementasiannya, guru dianjurkan untuk memberi dan mengajarkan model
penerapan peer feedback sebelum mengimplementasikannya, mengelompokkan mereka berdasarkan kemampuan bahasa Inggrisnya, menunjuk
siswa untuk memimpin diskusi, mengendalikan kegiatan peer feedback, mengaktifkan partisipasi siswa dalam
kegiatan peer feedback, menempatkan
posisi mereka sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar serta
menentukan alokasi waktu yang sesuai khususnya ketika dalam kegiatan membaca
dan memberi feedback berdasarkan kemampuan siswa. Sementara itu, bagi peneliti yang akan datang, mereka direkomendasikan
untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan strategi ini
dalam pengajaran kemampuan bahasa
lainnya atau dalam pengajaran menulis dengan model teks lainnya dan
memperluas fokus mereka pada semua aspek menulis yang meliputi isi, organisasi,
tatabahasa, kosa kata dan mekanik.
Kata kunci: kemampuan menulis, teks narrative,
peer feedback