Load more

Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa Kelas Delapan MTs PKP Manado Melalui Pemetaan Konsep

By: Kalsum Maloho
Abstrak
 
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan temuan pada studi pendahuluan yang menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa kelas delapan MTs PKP Manado masih kurang memuaskan. Siswa kesulitan menulis dalam hal memperoleh ide, membuat tulisan relevan dengan topic, dan memilih kata-kata. Untuk mengatasi masalah ini, salah satu alternatif strategi digunakan dalam pengajaran menulis paragraf deskripsi. Masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pemetaan konsep meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas delapan MTs PKP Manado?” Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dirancang untuk mengembangkan stategi pemetaan konsep untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas delapan. Pemetaan konsep ini dipilih karena dapat membantu siswa berusaha secara kooperatif dalam kegiatan menulis dan belajar menulis secara bersama dengan cara yang menyenangkan namun kompetitif. Selain itu, telah terbukti, dalam banyak penelitian, pemetaan konsep dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan menulis.

Menulis sebagai salah satu keterampilan bahasa berperan penting dalam konteks pengajaran bahasa Inggris. Menulis adalah salah satu cara bertukar pikiran dan menunjukkan kemampuan seseorang untuk mengungkapkan cara pandang berdasarkan topik tertentu (Hyland, 2003). Ini berarti bahwa pengungkapan ide dari pesan tertentu di tuangkan dalam bentuk tulisan. Menulis berarti menyalurkan pesan dalam bentuk tulisan.
Subyek penelitian ini adalah dua puluh siswa (Kelas VIII-A) MTs PKP Manado, Sulawesi Utara pada tahun akademik 2008/2009. Penelitian ini dilakukan melalui dua siklus yang mengacu pada prosedur penelitian tindakan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Tiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari satu pertemuan untuk pelaksanaan strategi dan dua pertemuan untuk pemberian tugas melalui proses menulis. Data penelitian dikumpulkan melalui beberapa instrumen yaitu portofolio, lembar pengamatan dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemetaan konsep efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa. Peningkatan dapat dilihat dari kenaikan nilai rata-rata dan keterlibatan siswa dalam kegiatan menulis. Perolehan nilai rata-rata siswa pada dua siklus ditunjukkan melalui portofolio. Sementara keterlibatan siswa dalam kegiatan menulis ditunjukkan melalui lembar pengamatan dan catatan lapangan. Berkaitan dengan produk akhir siswa, kriteria keberhasilan pertama dari penelitian ini adalah nilai rata-rata siswa harus mencapai 65 atau lebih. Sementara, berkaitan dengan keterlibatan siswa dalam keiatan menulis, kriteria keberhasilan kedua adalah 70% siswa harus terlibat dan keterlibatan mereka berada pada skala “Baik” dan “Lebih Baik.” Nilai rata-rata 59.68 pada Siklus 1 belum memenuhi kriteria keberhasilan pertama. Pada Siklus 2, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 69.85. Disamping itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemetaan konsep juga sangat efektif untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan menulis. Pada Siklus 1, 70% siswa terlibat dalam kegiatan menulis, dan persentasenya meningkat pada Siklus 2 menjadi 80%. Hal ini berarti memenuhi kriteria keberhasilan kedua.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa model pemetaan konsep yang sesuai dalam pengajaran menulis meliputi langkah-langkah berikut: (1) mengarahkan siswa kepada topik dengan memberikan pertanyaan, (2) menghubungkan topik dengan pengetahuan siswa sebelumnya, (3) memperkenalkan topik dan menjelaskan tujuan pembelajaran, (4) menunjukkan gambar yang berkaitan dengan topik dengan cara menempelkannya di papan tulis, (5) meminta siswa untuk mengamati gambar, (6) meminta siswa memperoleh ide dan menyusun ide-ide mereka melalui pemetaan konsep sebagai contoh dipapan tulis, (7) membagikan contoh paragraf deskripsi, (8) meminta siswa duduk dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang, (9) membagikan gambar-gambar binatang lucu, kertas berukuran (A4), dan spidol warna, (10) memberitahukan siswa tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam kelompok, (11) meminta siswa menulis judul berdasarkan gambar yang dimulai dari tengah kertas, (12) meminta siswa menulis draf awal secara indifidu, (13) meminta siswa untuk saling bertukar draft mereka dalam kelompok, (14) membimbing siswa merevisi tulisan mereka dari segi isi dan organisasi, (15) meminta siswa untuk mengomentari dan memberikan saran terhadap tulisan mereka, (16) membimbing siswa mengedit tulisan mereka dari segi tata bahasa dan pilihan kata, (17) ) meminta siswa untuk saling bertukar draf mereka untuk di baca kembali oleh teman lain dalam kelompok, (18) meminta siswa untuk menulis draf akhir, dan (19) menyimpulkan pelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemetaan konsep tidak hanya efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa tetapi juga meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan menulis, terutama dalam memperoleh dan menyusun ide-ide. Oleh sebab itu, disarankan kepada guru Bahasa Inggris untuk menerapkan pemetaan konsep khususnya dalam pengajaran menulis. Namun, guru harus mendisain model pemetaan konsep yang sesuai, mendisain rencana pembelajaran, memilih jenis teks, menyusun tugas-tugas, dan membagi waktu karena membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengajarkan siswa yang berkemampuan rendah. Disamping itu guru juga perlu memperhatikan prinsip-prinsip pemetaan konsep sehingga sesuai dengan tugas yang dikerjakan siswa. Kepada peneliti selanjutnya, khususnya yang berminat dalam meneliti pemetaan konsep didalam kelasnya, dianjurkan untuk meneliti penerapan pemetaan konsep dalam pengajaran menulis yang berhubungan dengan jenis teks yang berbeda, misalnya narasi, prosedur, dan recount.

Kata kunci: pemetaan konsep, kemampuan menulis