Load more

Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas II Madrasah Tsanawiyah Biringkanaya Makassar Dalam Penuliasan Paragraf Deskriptif Melalui Tehnik Bertanya

By: Muhammad Saleh
Abstrak

Dari hasil kajian pendahuluan yang dilaksanakan di MTs Negeri Biringkanaya Makassar, didapatkan bahwa kemampuan menulis siswa kelas II masih jauh dari apa yang diharapkan oleh kurikulum. Siswa-siswa masih mendapatkan kesulitan dalam menulis sebuah karangan dengan mengungkapkan ide, pikiran dan perasaanya dalam bentuk teks deskriptif. Di dalam menyusun kalimat menjadi sebuah paragraf, siswa-siswa masih membuat kesalahan dalam hal isi karangan, organisasi, kosa kata, dan juga komponen bahasa Inggris lainnya.
Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi siswa tersebut, peneliti mengusulkan salah satu tehnik di dalam mengajarkan keterampilan menulis ini yaitu tehnik bertanya. Tehnik bertanya adalah salah satu komponen dari proses belajar mengajar secara kontekstual (CTL) yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskriptif.
Ini adalah salah satu kegiatan guru yang dapat mendorong dan membimbing siswa mampu mengungkapkan ide melalui proses belajar mengajar secara kontekstual (CTL). Untuk menyusun kalimat menjadi sebuah paragraf siswa diberikan beberapa pertanyaan lalu siswa diminta untuk menjawab pertanyaan tersebut. Jawaban pertanyan itu akan menjadi rujukan untuk menyusun kalimat menjadi suatu paragraf. Permasalahan dalam penelitian ini diformulasikan sebagai berikut: Bagaimana cara tehnik bertanya ini dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas II MTs Negeri Biringkanaya Makassar dalam menulis paragraf deskriptif?
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara berkolaborasi di mana peneliti dan kolaborator bekerjasama merancang desain pembelajaran, mengimplementasikan tindakan, mengamati tindakan, dan melakukan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas II MTs Negeri Biringkanaya Makassar tahun pelajaran 2008/2009. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan mengikuti prosedur penelitian tindakan yakni perencanaan, implementasi, observasi, dan refleksi.
Prosedur penerapan tehnik bertanya (questioning technique) dalam pembelajaran menulis pada penelitian ini adalah: (1) memperkenalkan topik kepada siswa dengan menunjukkan sebuah gambar, (2) membantu siswa memahami topik dengan memberikan beberapa pertanyaan berdasarkan gambar yang ditunjukkan, (3) memberikan contoh teks deskripsi, (4) meminta siswa untuk menyebutkan dan melafalkan beberapa kata dan frase yang berhubungan dengan topik dalam teks yang telah diberikan, (5) meminta siswa untuk menemukan arti kata dan frase dengan menjodohkan kata-kata dan frase tersebut dengan gambar yang sesuai, (6 ) meminta siswa untuk menemukan arti dari kata dan frase dengan menjodohkan kata dan frase di kolom A dan kolom B, (7) meminta siswa menjawab pertanyan yang diberikan dengan menggunakan kata-kata yang yang tersedia dalam kotak, (8) meminta siswa untuk menyempurnakan dialog dengan kata-katanya sendiri, (9) memberikan pertanyaan ke setiap siswa, (10) meminta siswa menjawab pertanyaan yang diberikan, (11) meminta siswa untuk menyusun jawaban pertanyaan itu ke dalam sebuah paragraf, (12) menugaskan siswa untuk menulis draft dari jawaban-jawaban pertanyaan itu, (13) meminta siswa untuk melakukan revisi yang difokuskan pada ide dan organisasi baik dalam kelompok atau pun dengan berpasangan, (14) meminta salah seorang dari kelompok tersebut untuk membaca tulisannya di depan kelas, (15) melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model tehnik bertanya (questioning technique) dapat meningkatkan kemampuan siswa di dalam menulis paragraf deskriptif. Peningkatan ini dapat dilihat pada mean skor tulisan siswa pada pre-test yang dilaksanakan pada penelitian pendahuluan (preliminary study) dan mean skor siswa pada kedua post-test yang diadakan masing-masing setelah siklus pertama dan siklus kedua. Pada pre-test, mean skor siswa adalah 52.4, dan mean skor siswa pada post-test di siklus pertama adalah 63.1, sementara mean skor siswa pada post-test siklus kedua mencapai 71.2. Disamping itu, tehnik bertanya (questioning technique) dapat juga memicu motivasi siswa dalam mengikuti proses kegiatan menulis di kelas. Faktanya dapat dilihat pada respon siswa terhadap kuestioner yang dibagikan kepada mereka. Lebih dari 75% siswa mengatakan bahwa mereka setuju bahwa tehnik bertanya (questioning technique) sangat menarik.
Berdasarkan hasil temuan, beberapa saran akan diusulkan sebagai berikut, (1) guru bahasa Inggris hendaknya mempertimbangkan model tehnik bertanya (questioning technique) yang dikembangkan dalam peneltian ini sebagai salah strategi alternative yang digunakan dalam pengajaran menulis paragraf deskriptif siswa MTs atau SMP; (2) guru seharusnya memberikan seragkaian pertanyaan pada siswa untuk menghasilkan kalimat dengan menyediakan sebuah gambar yang berhubungan dengan topik yang dibahas; (3) siswa dianjurkan untuk melakukan praktek menulis di luar jam sekolah dengan menggunakan questioning technique seperti yang dikembangkan dalam penelitian ini; (4) peneliti yang lain hendaknya melakukan penetian tindakan kelas dengan topik yang sama di sekolah lanjutan baik MTs maupun SMP.

Kata kunci: tehnik bertanya, kemampuan menulis, paragraf