By: Ida Sriwidati
Abstrak
Membaca sebagai satu kegiatan yang penting pada setiap kegiatan
bahasa. Dengan membaca orang dapat memperoleh informasi dari berbagai macam
teks tertulis yang berasal dari koran, majalah, iklan, brosur, dan
lain-lainnya. Menurut Djiwandono (2008:62), membaca merupakan kegiatan yang
lebih penting dalam kehidupan dunia moderen dengan perkembangan setiap aspek
kehidupan yang serba cepat
Penelitian ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan pemahaman
membaca dengan menggunakan diskusi kelompok kecil. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas. Sasaran penelitian siswa kelas XI IPA 3 MAN 2 Madiun
tahun 2008-2009 yang terdiri empat puluh siswa. Penelitian ini menggunakan
kegiatan yang berkesinambungan untuk pengumpulan data yang terdiri dari
penelitian sebelumnya, perencanaan, penerapan, pengamatan dan refleksi. Ada dua kriteria untuk
menunjukan bahwa penelitian ini berhasil jika nilai rata-rata siswa yang
didapatkan dari 5,6 menjadi 6,5 dimana siswa terlibat aktif dalam kegiatan
belajar mengajar dan 80% siswa dapat menjawab tes pemahaman membaca.
Hasil penelitian ini mengungkapkan model yang sesuai pada diskusi
kelompok kecil dengan diterapkan tiga prosedur: (a) sebelum kegiatan membaca
berfokus untuk mengaktifkan pengetahuan awal siswa; (b) kegiatan inti berfoukus
untuk membaca teks dengan diam, mendiskusikan isi bacaan dengan diskusi
kelompok kecil mereka, menjawab pertanyaan-pertanyaan pemahaman, mengamati
dengan memberikan pengarahan dan memeriksa hasil tes siswa; (c) kegiatan akhir
memfokuskan pemeriksaan kembali pada pemahaman bacaan siswa pada teks.
Selanjutnya penemuan ini juga menunjukan bahwa siklus diskusi
kelompok kecil berhasil dalam meningkatan kemampuan pemahaman bacaan siswa.
Peningkatan ini dapat dilihat dari kenaikan nilai rata-rata siswa dan
keterlibatan dalam kegiatan pemahaman membaca. Nilai rata-rata diperoleh siswa
pada dua siklus yang ditunjukkan dengan daftar pengamatan, catatan lapangan dan
hasil tes siswa. Nilai rata-rata 64,70 di siklus I belum mencapai kriteria
kesuksesan I. Di siklus II nilai rata-rata siswa mencapai 70,83 yang berarti
kriteria kesuksesan II tercapai. Disamping itu penemuan tersebut juga
menunjukan bahwa diskusi kelompok kecil merupakan teknik yang efektif untuk
menumbuhkan keterlibatan siswa dalam kegiatan membaca pemahaman. Di siklus I,
65% keterlibatan siswa dalam kegiatan membaca meningkat dan prosentase 80%
lebih besar di siklus kedua. Hal ini menunjukkan bahwa criteria kedua tercapai.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
diskusi kelompok kecil tidak hanya efektif untuk meningkatkan kemampuan
pemahaman membaca siswa tetapi juga meningkatkan keterlibatan siswa dalam
kegiatan membaca. Oleh sebab itu, guru Bahasa Inggris disarankan untuk
menerapkan diskusi kelompok kecil khususnya dalam pengajaran membaca pemahaman.
Namun, guru harus mendesain model diskusi kelompok kecil yang sesuai, mendesain
rencana pembelajaran, memilih jenis teks, menyusun tugas-tugas, dan membagi
waktu karena membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengajarkan siswa yang
berkemampuan rendah. Disamping itu guru juga perlu memperhatikan
prinsip-prinsip diskusi kelompok kecil sehingga sesuai dengan tugas yang
dikerjakan siswa. Tugas-tugas tersebut bisa menjadi pekerjaan rumah apabila
waktu di sekolah terbatas. Semakin banyak dan beragam tugas untuk siswa maka
semakin meningkat pengetahuan siswa dan membuat mereka semakin terlatih.
Kepada peneliti selanjutnya, khususnya yang berminat dalam
meneliti didalam kelasnya, dianjurkan untuk meneliti penerapan diskusi kelompok
kecil dalam pengajaran membaca pemahaman yang berhubungan dengan jenis-jenis
teks yang tidak hanya jenis teks penelitian ini , misalnya: procedure, report, recount, narrative dan hortatory exposition.
Kata kunci: meningkatkan, kemampuan pemahaman membaca, teknik diskusi kelompok
kecil